Kisah Seram Sahabat Alay

Sumber Cerita : @PsikiaterMuda

Cerita ini gue dapet dari seorang teman lama yang sudah berpuluh puluh tahun lamanya. Dimana ketika kekuatan magic lebih kuat di dunia nyata, dimana pada jaman itu banyak penduduk Indonesia yang bekerja sama dengan setan untuk mendapatkan kekayaan. Termasuk kedua sahabat ini. Juki dan Juminten namanya. Mereka berdua adalah sepasang sahabat yang ingin bekerja sama dengan setan untuk mendapatkan kekayaan.

Hingga pada suatu malam mereka sedang berdiskusi dirumah,
"Jum, kita harus menjadi kaya!"
"Iya juk, gue juga udah bosen jadi orang miskin"
"Tapi bagaimana caranya Jum?"
"Kita harus cari setan"
"Makcud u?"
"Biasa aja ngomongnya setan-, -"
"Oo iya, hhehe, maksut Lo?"
"Kita harus menemukan setan juk!"
"Setan? Misalnya?"
"Kuntilanak, Genderuwo atau apapun itu yang penting setan"
"Tapi dimana Jum?"

Tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya, Juminten pun bergegas berjalan kebelakang rumah yang di ikuti oleh Juki.


"Lo mau kemana Jum?" Tanya Juki
"Mau kencing kekamar mandi. Lah lo mau ngapain?" Jawab Juminten
"Ehh buseet, gue kira lo mau ketempat setan nya"
"Entar malam itu mah kampret, -,-"

Sambil menunggu sahabatnya kencing, Juki pun menghayal jika dia menjadi orang kaya nanti.

"Wah kalo gue kaya nanti gmana ya? Pasti enak bgt"

Melihat Juki yg sedang asik menghayal, Juminten pun berniat mengagetkan sahabatnya itu. Juminten berjalan perlahan ke belakang Juki, dan ...

"DOOORR!!!"
"Eh Monyong .. Kuda nil tiarap .. Eh kuda nil disetrap"
"...."
"Ah .. Ngagetin gue aja lo Jum. Kampret"
"becanda juk hehe"
"Yaudah kapan kita mencari setannya Jum?"
"Bagaimana kalo sekarang?"
"Hmmm"
"Lo takut juk?"
"TAKUT? GUE? HAHAHAHA"
"Iya, lo tkut?"
"Iya gue takut Jum hehe"
"Gubraaaakk..."
"Abis gue belom pernah ketemu setan, apalagi mau kerja sama"
"Udah lo tenang aja, yg penting kaya. OK?"
"Oke deh Jum, gue ngikut lo aja"
"Yaudah skrang lo cari kembang 7 rupa sana"
"Oke jum, gue berangkat dulu"
"Hati2 ya Alehandro"
".."

Sambil menunggu teman-nya berangkat mencari kembang 7 rupa, Juminten pun menyiapkan sesajen lainnya seperti Sayuran, Beras, Telor ayam, DLL. Merasa sudah lengkap, Juminten pun duduk santai sambil megangin hape nya. Dia mengecek sms yang masuk.

"Wah ada sms nih."Teriak Juminten
Ternyata sms dari Juki yg berisikan: jUm.. kMbaNg-Na cOmA aDa 6 rUpA!! 9im4na n1ech??!! B4LeZz gHe pHe eL..
Juminten pun membalas sms Juki:"Yaudah lo ganti aja jadi bunga apaan kek, yang penting beda dan ga sama."

Setelah membalas sms Juki, Juminten pun menyiapkan Jaketnya

***10 menit kemudian***

*tlp*
"Juk lo dmn sih? Lama bgt!"
"ini gw otw balik. Ketemuan aja di depan gang"
"yaudah oke". 

Setelah menelfon, Juminten pun berangkat. Setibanya didepan gang, Juminten sudah melihat sahabatnya berdiri membawa plastik.
"Nunggunya lama ya Juk?"
"Gpp kok"
"Yaudah ayo"
"Ayo kmn?"
"Kekuburan lah, masa ke bioskop-,-"
"Jgn kekuburan. Gue punya tempat yang lebih serem dan oke. Ayo ikutin gue Jum"

Juminten hanya terdiam dan mengikuti Juki. Dia heran mengapa Juki bisa tahu tempat2 seram, padahal Juki pling takut tentang hal berbau setan. Akhirnya mereka sampai di sebuah taman bunga yang sepi dan berkabut. Suasana yang sangat gelap memaksa Juminten utk menyalakan senter.

"Anjir gelap bgt juk!"
"..."
"Lo tau tempat ini dari mana?"
"..."
"Woi juk!!"
"Udah ikutin Saya aja."
Mendengar jawaban Juki, Juminten hanya bsa heran dan brkata dlm hati. "Saya? Juki ngomong Saya? Ini si Juki kenapa sih kok jadi aneh gini. Apa jgn2 dia nakutin gw?"

Mereka berhenti disebuah pohon beringin besar yang sangat gelap dan berbau aneh. Baunya seperti bau amis. Dibawah pohon tersebut banyak ceker ayam berserakan. Puluhan kepala ayam yang ditancapkan ke batang pohon menggunakan paku seolah menjadi suatu tanda tanya besar.

"Disini juk?"
"..."
"Gila serem banget, balik aja yuk"
"Ga bisa Jum!"
"Hah?"
"Kamu ga akan bisa pulang"
"Apaan sih lo juk!"

Juki membalikan badannya dan melihat Juminten dengan tajam.Kedua tangan Juki bergerak gerak seolah ingin mencekik.

"Woi juk lo kenapa sih?"
"Kamu ga akan bisa pulang"
"Lo kenapa sih Juk? Stop ah! Gue takut beneran!"
"HAHAHAHA.. Bukankah in yang kamu mau?"
"Stop Juk! Cukup"

Juminten makin panik setelah melihat kedua bola mata Juki memutar kedalam. Sehingga kedua mata Juki kini bewarna putih sepenuhnya. Melihat hal itu Juminten segera berlari menjauhi Juki dan pohon tersebut. Juminten berlari sekencang kencangnya berharap kluar dari taman itu.
Sudah hampir 5 menit Juminten berlari, tetapi dia tak menemukan jalan keluarnya.
"Ya Tuhan, tolong hambamu n Tuhan." Kata Juminten menangis.
Seketika tubuh Juminten sangat lemas dan seakan tak mampu bergerak ketika melihat didepannya ada Pohon yang tadi beserta Juki berdiri disitu.

"Kamu tidak akan bisa keluar dar sini." Bisik Juki yang ternyata sudah berada disamping Juminten.
Sontak Juminten kaget dan mundur beberapa langkah kebelakang.
"Juk lo kenapa juk? Tolong juk jangan kaya gini .. Gue takut banget."
Juki tidak mendengar ucapa sahabatnya itu. Juki pun melangkah maju mendekati Juminten dan berbisik
"Mati ... Mati ... Mati ... Mati ..."
Kembali lagi Juminten berlari kencang menjauhi Juki, kali ini Juminten berlari sambil teriak minta tolong berharap ada yang menolongnya.Tiba-tiba Juminten terpeleset dan jatuh.
"Hikss .. hikss .. Ya Tuhan tolong saya .. Hiks tolong Tuhan" Bisik Juminten sambil menangis
Juminten pun bangkit dan mengangkat kepalanya. Dia hanya bisa menangis ketika melihat disekelilingnya banyak ceker ayam dan kepala ayam.
"Ya Tuhan.. Hikss. Hikss.. Tolong Tolong hambamu Tuhan." Kata Juminten berkata kearah tanah, karena tak kuat melihat sekeliling. Juminten pun langsung berdiri dan membuka matanya. Kali ini dia tak mampu berkata dan hanya bisa meneteskan airmatanya. Saat ini dihadapan Juminten adalah Pohon beringin besar tadi yang dipenuhi kepala ayam dipaku. Juminten hanya bisa pasrah dan menunduk.
"Hihihihihihihihi." Terdengar jelas suara tertawa perempuan ditelinga Juminten. Sangat jelas dan semakin lama semakin menjauh dan sangat jauh. Juminten ingat kata neneknya dulu,"Kalau kau mendengar suara Kuntilanak dari jauh, berarti dia dekat dengan kamu"
Juminten semakin takut tidak karuan. Dia pun berniat berlari lagi. Sewaktu membalikan badannya betapa kaget-nya dia ternyata sesosok perempuan sedang berdiri dihadapannya. Tingginya sama seperti Juminten, sehingga mata Peremuan itu lurus menatap mata Juminten yang berjarak 1/2 meter. Prempuan itu brambut panjang berwarna hitam. Sluruh matanya putih tanpa bola mata. Pipinya pnuh luka sayatan & bibirnya merah mneteskan darah.
"Kamu tidak akan bisa pulang dari sini." Bisik perempuan itu.
Juminten hanya bisa menangis menundukan kepalanya karena tak kuat melihat."Apa salah saya? Apa yg telah saya perbuat? Tolong jangan ganggu saya!" Kata Juminten terisak-isak.
"Kamuu akan bernasib sama dengan temanmu." Bisik perempuan itu.Mendengar jawaban itu, juminten sontak mengangkat kepalanya dan hening. Juminten bener-bener hening. Dia tak kuasa menahan tangis.Tangisan nya tak akan mampu mengubah situasi sekarang. Dia hanya bisa duduk lemas tak mampu bergerak. Dan hanya bisa melihat Juki sahabatnya tergantung dengan tali yang mengikat di pohon. Sangat menggenaskan.
"Hikss .. Hiks .. Ga seharusnya gue kasih ide kaya gini .. Hiks .. hikss .. Maafin gue juk .. Maafin gue .. maafin gue." Teriak Juminten
Juminten pun segera bangkit dan mengeluarkan sesajen yang dibawanya dari rumah tadi lalu merapikannya di bawah pohon sambil menangis.
"Terimalah persembahan dari saya. Tolong jangan celakai saya. Tolong ampuni saya .. Terimalah persembahan saya ini .. Hiks .. Hiks."
Tiba-tiba suasana berubah, kepala-kepala ayam yang tertancap paku mulai bergerak gerak. Ceker-ceker ayam mulai masuk kedalam tanah. Lagi-lagi terdengar suara ketawa Perempuan itu sangat sangat jauh.Dan Juminten sadar, bahwa perempuan itu ada didekatnya.Tiba-tiba Juminten gemetaran. Badannya terasa bergetar sangat hebat. Tubuh Juminten mulai kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa, bola mata Juminten memutar kearah belakang sehingga mata Juminten seluruhnya putih. Bukan hanya busa yang keluar dari mulut Juminten, melainkan benda benda kecil berwarna hitam keluar dari mulut Juminten. Itu adalah mata ayam. Tubuh Juminten semakin bergetar hebat. Tiba-tiba tubuh Juminten berhenti bergetar. Juminten bangkit berdiri dan berjalan pelan ke belakang pohon. Disitu dia menemukan tali tambang, kemudian Juminten mengambil tali tersebut dan memanjat pohon itu.Sesampainya di atas, Juminten mengikatkan ujung tali ke batang pohon dan ujung tali satunya ke lehernya. Juminten berdiri di atas batang pohon dan menatap kosong kearah awan. Kemudian melompat ke bawah, tubuh Juminten kini sudah tergelantung. Lidah Juminten keluar seperti tak kuat menahan sesak karena tak bisa bernafas. Lalu dia berkata, "Ja..Jangan Lu..Lupa Fo..Follo..Ow @adityamiracle . Fo.ll..back?? Me..n..ti..oon a.jaa.." Setelah berkata, Juminten pun mati dgn mata terbuka.

Komentar

Anonim mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.